BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam
klasifikasi kingdom Animalia dibedakan menjadi 2, yaitu Avertebrata (Hewan
tidak bertulang belaakang) dan Vebrata(Hewan bertulang belakang).
Hewan
yang tergolong dalam kelompok Avebrata memiliki persamaan cirri, yaitu tidak
memiliki ruas-ruas tulang belakang, golongan hewan ini memiliki pola organisasi
tubuh yang agak sederhana dibandingkan dengan kelompok vebrata. Dan salah satu
yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah Filum Annelida dan Mollusca, yang
keduanya tergolong triplobastik selomata, yaitu golongan hewan yang berkembang
pada tiga tingkat lapisan (ectoderm, endoderm, dan mesoderm). Merupakan
golongan hewan yang telah memiliki rongga tubuh, karena mesodermnya sudah
dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi 2 lapisan, yakni dalam dan
luar.
1.2
Rumusan Masalah
Agar pembahasan sesuai dengan yang
di inginkan penulis dapat tercapai dengan tepat dan benar maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
a.
Bagaiman
ciri-ciri dari Annelida dan Mollusca?
b.
Bagaimana
cara perkembangbiakan Annelida dan Mollusca?
c.
Ada
berapa kelompok Annelida dan Mollusca?
d.
Apa
peranan Annelida dan Mollusca?
1.3
Tujuan
Dengan di buatnya karya tulis ini,
penulis mempunyai tujuan pokok yang ingin di capai adalah sebagai berikut :
a.
Untuk
mengetahui ciri-ciri Annelida dan Mollusca
b.
Memahami
perkembangbiakan Annelida dan Mollusca
c.
Untuk
mengetahui klasifikasi Annelida dan Mollusca
d.
Untuk
mengetahui peranan Annelida dan Mollusca
1.4
Manfaat
1. Sebagai wacana
bagi pelajar.
2. Menambah
pengetahuan bagi para pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Annelida
Annelida
adalah filum luas yang terdiri dari cacing
bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah,
pacet
dan lintah.
Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar
dan di laut.
Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum
ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta,
Oligochaeta,
dan Hirudinea.
A. Ciri-ciri
Annelida
Ø Bentuk tubuh bulat panjang,
bersegmen – segmen.
Ø Setiap segmen dipisahkan oleh septum
/ sekat
Ø Bersifat metameri ( antara segmen
yang satu dengan yang lainnya sama baik bentuk luar maupun alat – alat
tubuhnya.
Ø Memiliki sistem saraf.
Ø Reproduksi secara seksual dan
aseksual, termasuk hewan hermaprodit.
Ø Mempunyai rongga tubuh sejati.
Ø Bersifat bebas dan bersifat parasit.
Ø Memiliki tiga lapisan penyusun tubuh
yaitu endoderma, mesoderma, ektoderma.
Ø Dinding luar kantong melekat pada
ektoderma, disebut lapisan somatik dan dinding dalamnya melekat pada endoderma
disebut lapisan splanknik.
Ø Memiliki otot yang terdiri dari otot
melingkar ( sirkuler ) dan otot memanjang (longitudinal).
1. Kelas
Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani,
poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi
juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang
disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta adalah cacing
kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang
bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice
viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Karakteristik :
o
Memiliki
rambut yang lebat.
o
Hidup
di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
o
Memiliki
parapodia ( semacam kaki ).
o
Panjang
tubuhnya antara 5 – 10 cm, berdiameter 2-10 mm.
o
Tinggal
di dalam tabung dan ada juga yang hidup bebas.
2. Kelas
Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani,
oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut
sedikit. Contoh Oligochaeta adalah cacing tanah. Manfaat lain dari cacing ini
adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
Karakteristik :
o
Oligochaeta
tidak memiliki parapodia.
o
Memiliki
seta pada tubuhnya yang bersegmen.
o
Memiliki
sedikit rambut.
o
Kepala
berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata.
o
Mengalami
penebalan antara segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum.
3. Kelas
Hirudinea
Sebagian besar Hirudinea adalah
hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya,
sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti
siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo
(lintah).Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya
gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah
yaitu hirudin.
Contoh :
o
Hirudo
medicinalis,
lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)
o
Hirudinaria
javanica, lintah kuning
Karakteristik :
o
Hewan
ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
o
Panjang
Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.
o
Tubuhnya
pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing
Gbr. Salah Satu Struktur Tubuh Hewan Annelida
B. Cara
hidup dan habitat Annelida
Sebagian besar annelida hidup dengan
bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk
manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan
juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup
diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
C. Cara
Berkembang Biak
Annelida umumnya bereproduksi secara
seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara
fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi
satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain
(gonokoris).
D. Cara
perlindungan diri
Cara perlindungan diri pada filum
annelida adalah dengan cara masuk ke
dalam lubang yang paling dalam, dan mengeluarkan lendir yang membuat
tubuhnya licin.
E. Peranan
Peranan Platyhelminthes
dalam kehidupan :
a. Cacing
tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu
aerasi tanah.
b. Cacing
palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan
sSebagai makanan
c. Lintah
menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
Annelida
berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk.
Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya
bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida dapat hidup di
berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup
bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.
Filum Annelida
terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku
badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan
(segmentasi) yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk
mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di
laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.
Ciri umum yang tergolong filum Annelida
dapat diuraikan sebagai berikut:
- Tubuh bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh
- Tiap segmen dipisahkan oleh septa
- Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel
- Punya seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
- Punya parapodia
- Alat gerak: kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen (polygochaeta dan olygochaeta)
- Respirasi: epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
- Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
- Reproduksi: -seksual/genertif: konjugasi
- Ekskresi: nefridia (nephridios = ginjal)
- Saraf dan Indera: saraf tangga tali ( ganglion berderet berpasangan)
- Sirkulasi: peredaran darah tertutup.
- Habitat: -tanah yang lembab , air laut , air tawar
2.2 Mollusca (Hewan Bertubuh Lunak)
A.
Ciri-ciri Hewan Bertubuh Lunak :
1. Tubuhnya lunak, tidak beruas-ruas,
umumnya dilindungi cangkang
2. Mempunyai kelenjar lendir sehingga
banyak mengeluarkan lender
3. Termasuk triploblastik selomata
4. Habitatnya berada di laut, air tawar,
air payau dan daratan. Dari palung, benua, laut, sampai pegunungan yang tinggi
5. Tubuh mollusca terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu kaki, massa visceral, dan mantel (dapat berupa cangkang
atau cangkok)
6. System syaraf mollusca terdiri atas
cincin saraf, memiliki esophagus dengan serabut saraf yang menyebar
7. System pencernaannya lengkap,
terdiri atas mulu, esophagus, lambung, usus dan anus.
B.
Perkembangbiakan
Termasuk hewan hermafrodit, yaitu
mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalm satu individu (berumah satu),
tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh karena itu
cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.
C.
Klasifikasi
1.
Amphineura
ü Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih
dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang baik dan terletak di bagian
kepal sedangkan anus terletak di posterior.
ü Tidak memiliki tentakel dan mata.
ü Permukaan dorsal tubuhnya tertutup
mantel yang dilengkapi 8 kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut
insang.
ü Kakinya pipih dan biasanya memiliki
lidah parut atau radula.
ü Amphineura terbagi atas 2 ordo
sebagai berikut :
Ordo Polyplacophora, contoh : Citon sp
Ordo Aplacophora, contoh : Neomenia carinata
2.
Scaphopoda
ü Hewan dari kelas ini umumnya
bercangkok seperti kerucut atau tanduk.
ü Kaki terdapat di daerah mulut.
ü Tubuhnya diselubungi oleh mantel
Contoh : Dentalium vulgare
3.
Pelecypoda (Lamellibranchiata atau
Bivalvia)
Pelecypoda
(pelecis : papan atau pipih dan podos : kaki). Selain Pelecypoda pada beberapa
sebutan untuk kelas ini yaitu Lamellibranchiata (Lamina : lapis dan brancis :
insang) dan Bivalvia karena memiliki cangkok berjumlah dua yang dapat
dikatupkan. Cangkang tersusun berturut-turut dari luar ke dalam yaitu :
Ø Lapisan periostrakum : tipis,
berwarna gelap, terdiri atas zat tanduk
Ø Lapisan prismatic terdiri atas
Kristal berbentuk
prisma
Ø Lapisan
nakreas merupakan lapisan mutiara
Ø Garis-garis
pada cangkang luar menunjukkan usia
Ø Reproduksi secara seksual dan fertilisasi
eksternal dan internal
Ø Habitat air tawar dan air laut
Contoh : Venus americanus
Peranan Pelecypoda sebagai bahan
makanan dan penghasil mutiara. Pembuatan mutiara dapat dilakukan secara alami
dan dapat pula secara buatan dengan suntikan.
Gbr. Salah Satu Struktur Tubuh Hewan Mollusca
4.
Cephalopoda
ü Berasal dari kata cephalos : kepala,
poda : kaki
ü Tidak mempunyai cangkok, kecuali
Nautilus sp
ü Mulut memiliki lengan (tentakel)
berjumlah 3 atau 10 buah, berfungsi sebagai pertahanan dan alat peraba,
bergerak dan menangkap mangsa kecuali Nautilus sp.
ü Cephalopoda mempunyai kantung tinta
yang berfungsi untuk menghindarkan diri dari bahaya.
ü Reproduksi seksual dan fertilisasi
internal.
ü Habitatnya di air laut
Contoh : Sepia officinalis, Oktopus vulgaris, Loligo pealeii
5.
Gastropoda
ü Berasal dari kata Gaster : perut dan
podos : kaki
ü Memiliki cangkok yang terdiri dari 3
lapisan berbentuk kerucut, alat gerak kaki perut, merupakan kontraksi otot
perut bergelombang dari depan menjalar ke belakang.
ü System peredaran darah terbuka,
jantung terdiri atas serambi dan bilik. Warna darah biru karena mengandung
hemosianin.
ü System pernafasan dengan insang.
Setelah dewasa bernafas dengan paru-paru.
ü System ekskresi berupa ginjal yang
terletak dekat jantung dan saluran ureter terletak dekat anus.
ü System pencernaan melalui
mulut-kerongkongan-hati-anus.
ü Reproduksi bersifat monoeceus,
tetapi hermaphrodit dan ovipar.
ü Habitat air laut, air tawar dan
daratan
Contoh :
Achatina fulica, Limnaea javanica, Teredo navalis, Helix pomata
ü Daur hidup, siput
hermafrodit, namun tidak dapat melakukan pembuahan sendiri masing-masing
mencari siput yang lain dan menyalurkan sperma ke dalam tubuh lawannya,
pembuahan internal, menghasilkan telur yang telah dibuahi, telur menetas
menghasilkan bekicot kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Manfaat ekologis dari filum Annelida
· Hirudo medicinalis (lintah), dalam bidang kedokteran
zat hirudin digunakan untuk mencegah proses pembekuan darah untuk membantu
proses operasi.
· Cacing Tubifex merupakan salah satu
jenis pakan alami ikan yang hidup didasar perairan tawar. Selain itu
juga sebagai indicator pencemaran lingkungan karena tubifex dapat hidup pada
daerah dengan kadar oksigen rendah.
· Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele
(cacing wawo) sebagai makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan
maluku.
B. Peran
Mollusca Bagi Manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula
yang merugikan.Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
· Sumber
makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara
sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
· Perhiasan,
misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
· Hiasan
dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
· Bahan
baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia,
misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air
adalah perantara cacing Fasciola hepatica.
DAFTAR PUSTAKA
____________0020%20Bio%201-4f.htm
Ayo teman-teman kunjungi My Blog ....
BalasHapusSITUS JUDI ONLINE TERBESAR
BalasHapusWWW.QQ96ACE.ONLINE
Minimal deposit 25rb
Newmember Bonus 10%
Bonus harian 20%
Poker Freechips 5rb setiap hari
Info Lebih Lengkap Hubungi Kami :
WA +62 823 6229 3153
BBM : 96ACEIDN
Line : 96ACEIDN
IG : QQ96INDO
Mau tanya persamaaan filum mollusca dan anelida danjuga filum arthropoda dan echinodermata itu apa ya?
BalasHapus