I.
JUDUL : PEMBUATAN ETANOL DARI UBI KAYU
II.
TUJUAN : 1. Mengetahui Bagaimana
Cara Pembuatan Tape.
2. Mengetahui Reaksi Yang Terjadi Pada Tape.
3. Mengetahui Waktu Fermentasi Pembuatan
Tape.
4. Mengetahu Zat Alkohol Dan Metanol Yang
Terkandung Dalam Tape.
III.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
No
|
Nama Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Pisau
|
Kecil
|
1 Buah
|
2.
|
Dandang
|
Sedang
|
1 Buah
|
3.
|
Tapian
|
Besar
|
1 Buah
|
4.
|
Baskom
|
Besar
|
2 Buah
|
2. Bahan
No
|
Nama Bahan
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1.
|
Ubi Kayu
|
-
|
3 Kg
|
2.
|
Air
|
-
|
Secukupnya
|
3.
|
Daun Pisang
|
-
|
Secukupnya
|
4.
|
Ragi
|
-
|
Secukupnya
|
IV. TEORI
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol
absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah
menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer
modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk
ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia
C2H5OH dan rumus
empiris C2H6O. Ia merupakan isomer
konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering
disingkat menjadi EtOH, dengan
"Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Fermentasi
gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik paling awal
yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang memabukkan juga
telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk
kegunaan industri dihasilkan dari produk sampingan pengilangan minyak bumi.
Etanol banyak
digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk
konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna
makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting
sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam
sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Etanol telah
digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada
peninggalan keramik
yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah
digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan
alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air
dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian
96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz
yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier
menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada
tahun 1808 Saussure
berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper
mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu
senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya.
Etanol pertama
kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel
dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael
Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang
dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri
modern.
Etanol telah
digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak tahun 1840, namun
pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang Saudara Amerika membuat penggunaannya
tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan pada tahun 1906, dan sejak tahun 1908
otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan menggunakan
etanol. Namun, dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada tahun 1920,
para penjual bahan bakar etanol dituduh berkomplot dengan penghasil minuman
alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol kemudian ditinggalkan penggunaannya
sampai dengan akhir abad ke-20.
Salah satu
energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioethanol adalah ethanol
yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses
farmentasi. Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak
berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak
menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor. Ethanol yg terbakar
menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Ethanol adalah bahan bakar beroktan
tinggidan dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin.
Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan
bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas
buang (seperti karbonmonoksida/CO).
Bioethanol
dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot utilissima) sering juga disebut
sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer
di seluruh dunia, khususnya di negara-negara tropis. DiIndonesia, singkong
memiliki arti ekonomi terpenting dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang
lain Selain itu kandungan pati dalam singkong yang tinggi sekitar 25-30%
sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan demikian, singkong
adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi paling
murah sedunia.
Potensi
singkong di Indonesia cukup besar maka dipilihlah singkong sebagai bahan baku
utama. Melihat potensi tersebut peneliti melakukan percobaan pembuatan
bioethanol dari singkong secara farmentasi menggunakan ragi tape.
Digunakan ragi tape karena ragi tape sangat komersil dan mudah didapat.
Jasad renik
yang terisolasi oleh para ilmuwan dari berbagai ragi tape merek-merek dari
tempat-tempat yang berbeda dan pasar-pasar di Indonesia adalah suatu kombinasi
Amylomyces rouxii, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp.,
Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Sacharomyces cerevisiae, dan
beberapa bakteri :Pediococcus sp., Baksil sp (Gandjar et. al., 1983;
Gandjar &Evrard, 2002; Ko, 1972; Ko 1977; Ko 1986; Saono et. al.,1974;
Saono et. al., 1982; Basuki l985; Steinkraus, 1996). Peneliti-peneliti di dalam
Negara Pilipina, Malaysia, Thailand, Vietnam menemukan juga jenis yang
berasal dari pribumi sama dari jasad renik di dalam inokulum mereka.
Campuran etanol-air memiliki volume yang
lebih kecil daripada jumlah kedua cairan tersebut secara terpisah. Campuran
etanal dan air dengan volume yang sama akan menghasilkan campuran yang
volumenya hanya 1,92 kali jumlah volume awal. Pencampuran etanol dan air
bersifat eksotermik dengan energi sekitar
777 J/mol dibebaskan pada 298 K.
Campuran etanol dan air akan membentuk azeotrop dengan
perbandingkan kira-kira 89 mol% etanol dan 11 mol% air. Perbandingan ini juga
dapat dinyatakan sebagai 96% volume etanol dan 4% volume air pada tekanan
normal dan T = 351 K. Komposisi azeotropik ini sangat tergantung pada suhu dan
tekanan. Ia akan menghilang pada temperatur di bawah 303 K.
Ikatan hidrogen menyebabkan
etanol murni sangat higroskopis, sedemikiannya ia akan menyerap air dari
udara. Sifat gugus hidroksil yang polar menyebabkannya dapat larut dalam banyak
senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium hidroksida, magnesium klorida, kalsium klorida, amonium klorida, amonium bromida, dan natrium bromida.[8]
Natrium
klorida dan kalium klorida sedikit
larut dalam etanol. Oleh karena etanol juga memiliki rantai karbon nonpolar, ia
juga larut dalam senyawa nonpolar, meliput kebanyakan minyak
atsiri dan banyak perasa, pewarna, dan obat.
Penambahan beberapa persen
etanol dalam air akan menurunkan tegangan permukaan air secara drastis. Campuran
etanol dengan air yang lebih dari 50% etanol bersifat mudah terbakar dan mudah
menyala. Campuran yang kurang dari 50% etanol juga dapat menyala apabila
larutan tersebut dipanaskan terlebih dahulu.
Indeks
refraksi etanol adalah 1,36242 (pada λ=589,3 nm dan
18,35 °C).
Ikatan
hidrogen pada etanol padat pada −186 °C
V. PROSEDUR KERJA
NO
|
PROSEDUR KERJA
|
KETERANGAN
|
1.
|
Ubi Dikupas
Hingga Bersih dari Kulitnya.
|
|
2.
|
Potong Ubi
Menjadi Kecil-Kecil.
|
|
3.
|
Proses
Pencucian Ubi.
|
|
4.
|
Rebus Ubi
Hingga Matang.
|
|
5.
|
Dinginkan Ubi
Terlebih Dahulu.
|
|
6.
|
Taburi Ubi
Dengan Ragi Secukupnya.
|
|
7.
|
Hasil
Fermentasi selama 2-3 Hari, Menghasilkan Tape.
|
LAMPIRAN
Proses Pencabutan Ubi Memisahkan Ubi dari tangkai
dan daun
Ubi dipotong sesuai selera Ubi di cuci
hingga bersih
Ubi direbus hingga matang Biarkan hingga
dinging
Taburi ragi sesuai selera Masukkan
kedalam wadah
VI. HASIL PENGAMATAN
Tekstur
tape lembut dan lembek, mengandung air, tape berwarna putih kekuningan, rasanya
manis.
artikelnya sangat membantu makasih mas
BalasHapussalam sukses,,
SITUS JUDI ONLINE TERBESAR
BalasHapusWWW.QQ96ACE.ONLINE
Minimal deposit 25rb
Newmember Bonus 10%
Bonus harian 20%
Poker Freechips 5rb setiap hari
Info Lebih Lengkap Hubungi Kami :
WA +62 823 6229 3153
BBM : 96ACEIDN
Line : 96ACEIDN
IG : QQ96INDO